SEMIFINAL PENUH KEJUTAN
Semifinal DBL tahun ini berasa penuh surprise. Kenapa? Pada hari Kamis (8/3) itu, banyak banget kejadian ga terduga yang bisa dibilang menggembirakan tapi juga mengecewakan. Dari delapan tim (empat tim putra dan empat tim putri) yang turun tanding, baik tim putra maupun tim putrinya menghasilkan calon-calon juara baru tahun ini.
Banyak tim unggulan yang ‘tadinya’ digadang-gadang bakal masuk final, ternyata jalannya harus terhenti gitu aja di babak semifinal. Misalnya aja tim putra Smada Banjarmasin (SMAN 2 Banjarmasin) yang harus rela melepaskan gelar ‘juara bertahan’ dua tahun berturut-turut setelah kalah dari Smagha Banjarmasin (SMAN 3 Banjarmasin) dengan skor akhir 52-57. Jelas banget terlihat raut sedih dan kecewa dari wajah tim putra Smada Banjarmasin. Padahal mereka yakin dapat gelar champion lagi tahun ini. Tapi fakta ngga selalu sesuai harapan. Sang juara bertahan tumbang.
Ada lagi SMK Telkom Banjarbaru. Tim putra dan putrinya harus ngerelain tiket finalnya melayang ke SMA Kristen Kanaan Banjarmasin (putra) dan SMAN 1 Banjarbaru (putri). Tahun lalu, kejadian kaya gini juga pernah dialami tim Smansa (SMA Negeri 1 Banjarbaru) putra dan putri. Tapi, tahun ini Smansa berhasil membuktikan kualitas tim putrinya setelah mengalahkan Skatel (SMK Telkom Banjarbaru) dengan skor akhir 75-28. Smansa pun melenggang ke final.
Tim putra Skatel yang sempat kejar-kejaran skor dengan tim putra Kanaan akhirnya (juga) harus merelakan tiket finalnya melayang. Untuk pertama kalinya SMA Kristen Kanaan sukses menembus partai final. Skor 51-48 pada akhir quarter 4 berhasil bikin supporter Skatel gigit jari.
Tim putri SMAN 1 Rantau juga ngasi kejutan luar biasa tahun ini. Setelah mencetak skor 44-28 atas Smaga Banjarbaru (SMAN 3 Banjarbaru), mereka pun melaju ke final. Padahal ini merupakan tahun pertama mereka berkompetisi di Honda DBL South Kalimantan Series. Sebuah debut jempolan.
0 komentar